BOJONEGORO – Proyek pembangunan peningkatan jalan lingkungan perkotaan yang mengunakan metode rigid beton di Desa Kedungadem Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro yang dibangun menggunakan Dana APBD Tahun 2024, senilai Rp 184.547.000.00 sudah mengalami putus melintang dan retak retak, padahal jalan tersebut baru dua minggu selesai dikerjakan.
Pantauan awak media di lapangan, jumat 6/9/2024, di beberapa titik ruas jalan rigid beton tersebut sudah banyak yang retak. Diketahui pembangunan jalan rigid di kerjakan oleh CV Devissa Utama dan di papan infomasi tidak di sertai nama pengawas konsultan, dugaan pelaksanaan proyek tanpa pengawasan patut dipertanyakan dan dikerjakan asal jadi.
Salah satu warga setempat yang tidak mau di publikasikan namanya sebut saja “BY” mengatakan kepada awak media ini bahwa, dirinya sangat menyayangkan kondisi jalan rigid beton tersebut yang sudah retak.“Usia jalan rigid beton tersebut masih sekitar dua minggu, namun, kondisinya sudah mulai banyak yang retak. Kita sebagai warga sangat berterima kasih jalan kami sudah di perbaiki, kami sayangkan pekerjaannya di kerjakan tidak sesuai dan tidak mengutamakan mutu dan kualitas” tuturnya.
Harapan kami pihak Dinas PU dan konsultan pengawas segera melakukan monitoring, agar jalan ini bisa bertahan lama dan bermanfaat bagi kami,” tambahnya.
Terkait hal itu, Pihak Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro Syarifudin ketika dikonfirmasi awak media via selulernya, hanya berterima kasih dan segera melakukan pengecekan ” Terimakasih mas, besok tak panggil rekanan dan konsultan biar ngecek dulu dilapangan” ucapnya.(Red).