Foto- Bendungan Mekuris
BOJONEGORO- Kekosongan bendungan di beberapa Wilayah Timur aliran pacal membuat petani kelabakan, pasalnya, memasuki masa tanam (MT) pertama,yang saat ini curah hujan sangat kecil membuat beberapa petani harus rela mengorbankan benih yang terlanjur ditabur.
Dari beberapa keluhan petani di wilayah timur, aliran sungai pacal yang semestinya bisa menopang masa tanam pertama kali ini sia- sia, lantaran permintaan dari petani gabungan melalui juru tak kunjung ada pelayanan hingga batas waktu akir.
Seperti disampaikan Wito, GHIPPA Bendungan kerjo Kepohbaru, hingga saat ini pelayanan air tak kunjung mengalir sampai benih padi milik petani yang ditabur banyak yang mati. Padahal, sesuai dengan Rencana Tata Tanam Global (RTTG) jelas, pada masa tanam pertama hingga kedua UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo (SDA WSBS) di Bojonegoro, mewakili Jawa Timur wajib memberikan pelayanan air dengan ketentuan kebutuhan. Kami rasa, pelayanan air yang tidak merata ini menjadi problem bagi kami sebagai petani pengguna air” tuturnya. Pada (25/12/23).
Kami sangat berharap bagi juru dan pengamat bisa melihat kondisi lapangan, dengan debit air pacal saat ini pada titik aman, dan ada topangan air dari waduk gongseng yang sudah bisa diakses petani pengguna air saat ini mestinya petani tak susah untuk mencari topangan pelayanan air” tambahnya.
Wito sangat berharap, untuk pelayanan air pada wilayah timur segera dilakukan, agar petani pengguna air bisa menyelamatkan benih padi yang saat ini mengalami kekeringan.
Kekosongan bendungan juga terlihat di wilayah Bendung Mekuris yang terlihat kosong tidak ada layanan air semenjak para petani melakukan permintaan hingga saat ini.
Sementara, Sutrisno selaku Pengamat Irigasi UPT PSDA WSBS saat dikonfirmasi perihal layanan air tak ada sinyal masuk, terlihat akun WA wartawan ini sedang diblokir.
Terpisah, Teguh Prasetyo selaku Kasi Operasional menyatakan, Iya, sabar nggih ini masih proses pelayanan Bendung Mengkuris dan Bendung Kerjo, memang perjalanan air lambat memakan waktu sekitar 1 hari itupun tidak langsung di alirkan tapi di kembungkan/longstorid terlebih dahulu baru pintu intake dibuka.
Hal tersebut tak sebanding yang disampaikan pihak Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur bersama Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) saat menggelar acara tasyakuran mantu banyu dalam rangka peringatan 90 tahun irigasi waduk pacal, yang berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan dan kekompakan para petani pengguna air. (Red).