Foto : Ilustrasi pupuk Urea Bersubsidi
BOJONEGORO- Adanya penjualan pupuk bersubsidi yang dijual oleh kelompok tani di Dusun Jati Cilik Desa Penganten Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro yang diatas Harga Eceran Terendah (HET). Menuai perbincangan hangat dikalangan para petani setempat.
Pasalnya, penjualan pupuk bersubsidi tersebut hampir setiap musim tanam terus melambung tinggi, meski kelompok tani adalah sebagai penyalur bukan sebagai penjual.
Hal ini disampaikan salah satu petani setempat yang enggan dipublikasikan namanya, bahwa harga pupuk bersubsidi diwilayahnya terus meroket hingga tembus Rp 260 ribu per karung, meski acap kali beberapa petani sempat mempertanyakan soal harga, pihak kelompok tani tidak menggubris dengan alasan barang telat dan barang yang dijual dari lokal bukan dari jatah kios” tutur warga menirukan kelompok tani.
Awalnya saat pupuk bersubsidi diwilayahnya datang kelompok tani mematok harga kisaran RP 140 ribu per karung, namun ketika pupuk didatangkan beberapa kali, harga dinaikkan sampai tembus Rp 260 ribu per karung untuk Urea dan Ponska” jelasnya.
Dirinya mengganggap, kelompok tani sudah mengelabuhi para petani dengan alasan yang tidak logis, lantaran kelompok tani hanya sebagai penyalur bukan menjadi penjual pupuk bersubsidi. Kalau kelompok tani menyampaikan pupuk yang didatangkan bukan jatah dari distributor atau kios, berarti kelompok tani diduga menjadi agen gelap pupuk bersubsidi ” ungkapnya.
Menanggapi penjualan pupuk bersubsidi diwilayahnya dikeluhkan petani, Masmuji ketua Kelompok tani Jati Cilik Desa Penganten saat dikonfirmasi Pada (27/11/23) menampik kalau penjualan pupuk di wilayahnya tinggi. Ngapunten ngih Kulo sadean pupuk kelompok mboten Nate melebihi harga het.Dan semua petani saya yang punya nama di rdkk harga tetap HET ” tutupnya. (Red).