Jakarta — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat terus menunjukkan komitmennya dalam mengawal proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk RM. Margono Djojohadikoesoemo. Setelah melakukan penelitian langsung ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan menyusun naskah akademik secara mendalam, SMSI Pusat menggelar Forum Group Discussion (FGD) tatap muka di Ajag Ijig Restaurant, Jl. Ir. H. Juanda No.14, Jakarta Pusat, guna memfinalisasi dokumen pendukung pengajuan tersebut.
FGD ini menjadi momentum penting dalam proses pengajuan, melibatkan berbagai pihak mulai dari akademisi hingga tim riset lapangan. Hadir langsung Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, yang memimpin jalannya diskusi bersama sejumlah akademisi terkemuka, seperti Prof. Alamsyah (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip Semarang), Prof. Taufiqurrahman (Dosen UMJ), Prof. Andriansyah, dan Dr. Yanuardi Syukur. Turut hadir pula Koordinator tim lapangan KRT. Samsul A. Wijoyosukmo, Sunaryo, S.Pd (SMSI Banyumas), serta DP. Sahuri, SH. Acara ini diikuti oleh 10 peserta yang terdiri dari peneliti, akademisi, serta anggota tim riset.
Dalam sambutannya, Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menegaskan urgensi pengakuan negara atas jasa besar RM. Margono Djojohadikoesoemo.
“Margono Djojohadikoesoemo bukan hanya pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), tetapi juga pejuang yang mendedikasikan hidupnya untuk memperkuat fondasi ekonomi bangsa. Penghargaan ini adalah bentuk penghormatan negara terhadap perjuangannya dalam membangun kedaulatan ekonomi nasional,” ujar Firdaus.
Ia juga menambahkan bahwa proses panjang yang telah ditempuh SMSI merupakan bentuk tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa sejarah bangsa mencatat jasa Margono secara adil.
“Kami tidak hanya fokus pada penulisan naskah akademik, tapi juga menggali fakta sejarah yang jarang diketahui publik. Ini adalah bagian dari komitmen SMSI dalam menjaga narasi sejarah bangsa,” tambahnya.
FGD ini semakin hidup saat Prof. Alamsyah mengangkat kisah menarik tentang peran RM. Margono dalam mendukung diplomasi Indonesia di awal masa kemerdekaan.
“Ada satu kisah luar biasa ketika Margono membeli vanili dari warga Temanggung dan menjualnya kembali. Uang hasil penjualan itu digunakan sebagai uang saku Agus Salim untuk menghadiri sidang PBB di Lake Success, New York. Agus Salim membawa misi penting mengenalkan status kemerdekaan Indonesia kepada dunia internasional. Margono, dengan caranya, menjadi bagian dari diplomasi bangsa,” ungkap Prof. Alamsyah.
Sementara itu, Prof. Andriansyah memberikan pandangan mendalam terkait aspek teknis dalam pengajuan gelar Pahlawan Nasional ke Kementerian Sosial RI.
“Pengajuan ini memerlukan kelengkapan dokumen akademik yang valid, dukungan masyarakat, serta rekomendasi resmi dari berbagai elemen. SMSI sudah berada di jalur yang benar dengan mengumpulkan dokumen-dokumen penting ini. Tinggal beberapa tahap administratif sebelum usulan resmi diajukan,” terangnya.
Di sisi lain, Koordinator tim lapangan, KRT. Samsul A. Wijoyosukmo, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat Banyumas dalam mendukung proses ini.
“Kami terharu melihat dukungan luar biasa dari masyarakat Banyumas. Banyak surat dukungan tertulis kami terima dari berbagai komunitas dan tokoh masyarakat setempat. Ini menunjukkan bahwa sosok Margono memang dihormati dan dikenang oleh daerah asalnya,” ujarnya.
Dukungan kuat juga datang dari keluarga besar RM. Margono Djojohadikoesoemo. Putri beliau, Eyang Soekartini S. Djojohadikoesoemo, yang masih hidup hingga saat ini, memberikan restu penuh melalui surat rekomendasi resmi yang telah ditandatangani. Ini menjadi salah satu faktor penting yang memperkuat pengajuan ke Kementerian Sosial RI.
Sebelumnya, SMSI bersama masyarakat Banyumas telah menyerahkan berkas usulan resmi kepada Bupati Banyumas dan menerima tanggapan positif. Proses ini menjadi bagian dari rangkaian panjang sejak riset dimulai pada tahun 2023, dilanjutkan seminar akademik pada 2024, hingga penyusunan naskah akademik yang kini mencapai tahap finalisasi di awal 2025.
FGD ini menandai babak baru dalam perjuangan SMSI untuk memastikan RM. Margono Djojohadikoesoemo mendapatkan tempat yang layak dalam sejarah bangsa. Dengan dukungan keluarga, akademisi, dan masyarakat, SMSI optimis bahwa usulan gelar Pahlawan Nasional ini dapat diterima oleh Kementerian Sosial RI pada tahun ini.
“Kami percaya bahwa perjuangan Margono Djojohadikoesoemo patut dikenang sebagai bagian penting dari sejarah bangsa. Semoga tahun ini, negara memberikan penghargaan tertinggi atas jasa beliau,” pungkas Firdaus.[*/red]