BOJONEGORO – Bakal Calon Bupati Bojonegoro Teguh Hariyono dan Farida Hidayati menggelar ngopi bareng konco – konco sedulur Bojonegoro, Kegiatan yang di gagas oleh Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) digelar Sabtu 07/09/2024 tepatnya berada di Cafe Hayaru jl. Veteran mulai pukul 19.00. Wib hingga selesai.
FKMB sengaja mengundang Calon Bupati Teguh Haryono yang diusung oleh Partai PDIP dan Perindo sebagai Nara sumber untuk mewujudkan Kabupaten Bojonegoro untuk lebih baik, lebih gemati, Gemah Ripah loh Jinawi,
Tampak hadir dalam giat, sejumlah Ormas LSM, rekan media online lokal dan nasional, tokoh masyarakat dan simpatisan.
Cabup Bojonegoro Mas Teguh panggilan akrabnya mengatakan, bahwa Pilkada serentak kali ini khususnya untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur adalah Pilihan Bupati dan wakil Bupati, sekali lagi saya sampaikan pilkada nanti yakni untuk memilih Calon Bupati dan wakil Bupati, jadi bukan memilih anaknya bupati dan/atau anaknya wakil bupati” Kata MasTeguh.
Namun demikian, ibarat kendaraan supirnya harus profesional, sehingga diumpamakan Bojonegoro masa-masa sekarang ini, bisa dibilang menghadapi Musim pancaroba atau keadaan yang tidak baik-baik saja” Ucapnya.
Untuk itu tentunya Bojonegoro membutuhkan pemimpin yang lebih baik, lebih gemati. Maka dari itu, mari kita bersama-sama, saling bahu membahu, bergotong royong, kita siapkan dan mewujudkan Bojonegoro lebih baik dari hari ini” Imbuhnya.
Kita punya sumber minyak besar, bahkan terbesar se-Asia, tentu pendapatan daerah besar, maka nantinya seorang pemimpin yang dipilih oleh rakyat juga harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat juga” tambahnya.
Seperti yang disampaikan dan ditanyakan oleh saudaraku mewakili daerah Gayam terkait CSR, tentunya warga setempat harus sangat diperhatikan hal itu, karena mereka masuk wilayah terdampak langsung oleh berbagai hal” Terangnya.
Belum lagi apa yang disampaikan dan ditanyakan oleh saudaraku mewakili Daerah Dander, dimana bahwa Bojonegoro secara Geografis yang masyarakatnya mayoritas Petani, konon juga sebagai lumbung pangan daerah, termasuk didalamnya pengemban adat budaya khususnya adat budaya Jawa dibawah naungan sejarah prabu Angling Dharma. Tentunya dapat dipermudah tentang langkanya pupuk bersubsidi dan budaya yang ada bisa diwujudkan sebagai destinasi adat budaya dan masuk dalam pertumbuhan ekonomi kerakyatan” Ungkapnya.
Sehingga dalam hal budaya bisa kita awali dengan pendidikan dari balita, pendidikan SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi termasuk program Stunting. Sementara untuk anak-anak muda dapat kita lakukan dengan program rakyat berbasis Ekonomi seluler, yakni mewujudkan generasi milenial anak muda kedalam digital elektronik dan ini perlu dicoba serta dikondisikan sebagai motivasi kreasi kreatif yang produktif. Itu yang saya cita-citakan dan insyaallah akan saya laksanakan.
Diakhir, sekali lagi saya titip, supaya warga masyarakat Bojonegoro selalu berbakti kepada orang tua, tetap rukun sama saudara, rekan sejawat, guna menumbuhkan masyarakat yang damai, bahagia, adem ayem tentrem, untuk Bojonegoro lebih baik serta gemati” Pungkasnya. (Tg/ red).