BOJONEGORO- Perebutan kursi DPRD Bojonegoro dapil 3 (Kepohbaru, Kanor, Baureno) semakin memanas, pasalnya pada jatah kursi kedelapan ada beberapa klaim suara yang hingga kini ada dua nama Caleg saling geser menggeser diurutan kursi terakir.
Pada perhitungan cepat, jatah kursi kedelapan awalnya diraih Partai PPP, namun pada hari 4 pada perhitungan cepat jatah kursi kedelapan di dapil 3 tersebut menjadi milik PKB.
Memanasnya perebutan jatah kursi untuk DPRD kabupaten Bojonegoro di dapil 3 tersebut tidak dipungkiri, karena raihan suara di masing-masing Partai saling mengungguli pada perhitungan cepat.
Hantu, salah satu tim Pemenangan Partai PPP di dapil 3 ini mengharapkan kinerja dari PPK betul- betul transparan dan terbuka pada publish. Hal ini agar proses perhitungan yang dilakukan PPK betul – betul sesuai dengan hasil C1 dari saksi di TPS masing masing desa.
Sesuai hitung cepat total suara Partai di Dapil 3, Partai PKB meraih 8.406 suara dan Partai PPP meraih 9003 suara, jika total suara dari Partai PKB dibagi 3 kursi melawan hasil suara dari Partai PPP tidak mungkin terjadi, Maka mestinya kursi ke delapan di dapil 5 adakah milik PPP, karena proses pembagian jatah kursi untuk DPRD masih menggunakan metode Sainte Lague, metode ini menggunakan bilangan pembagi ganjil 1,3,5,7 dan seterusnya. Jadi saya yakin jatah kursi kedelapan milik Partai PPP “tuturnya, Pada (20/2/24).
Kami dan tim saksi masih mengawal proses perhitungan di tingkat PPK dan akan mengawal hingga KPU Bojonegoro, karena kami tidak ingin ada permainan dan ada tekanan dari pihak manapun proses perhitungan yang dilakukan petugas Pemilu ” tambahnya.
Untuk diketahui, caleg di dapil 3 yang meraih suara terbanyak sesuai hasil hitung cepat yakni. Abdullah Umar (PKB). Ahmad Supriyanto (Golkar). Bambang Sutriyono (PDIP). Siti Fatmawati (PKB). Mochlasin Afan (Demokrat). Lasuri(PAN). Hadi Winarto (Gerindra) dan kursi terakir masih menjadi perebutan antara PKB dan PPP.
(Tim liputan).