Foto ilustrator
BOJONEGORO- Alih- alih kesejahteraan yang dirasakan masyarakat dengan adanya BUMDes didirikan, namun sebaliknya, masyarakat justru belum merasakan kiprah program yang digagas adanya BUMDes. Seperti di Desa Teleng Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro misalnya, Sejak dibentuknya BUmdes masyarakat sama sekali belum menikmati program yang seharusnya bisa menunjang masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani.
Padahal, untuk mendukung program BUMDes, Pemerintah Desa Teleng beberapa kali mensupport berbagai anggaran hingga ratusan juta rupiah agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Seperti disampaikan salah satu warga setempat yang tidak mau dipublikasikan, bahwa semenjak tahun 2019/2020 BUMDes didesanya sudah mendapatkan anggaran dari Pemerintah Desa sebesar RP 150 juta dan pada tahun 2021 mendapat sokongan dari Bantuan keuangan sebesar RP 100 juta , namun hingga saat ini tidak ada pergerakan program dan terkesan vakum, kemana uang BUMDes” tuturnya, Pada (4/12/23).
Dirinya menyayangkan, jika uang BUMDes didesanya hanya dinikmati salah satu orang saja, karena pada dasarnya, uang BUMDes harus di jalankan sesuai program awal yang disampaikan pada masyarakat, hingga saat ini pengurus BUMDes belum menyampaikan pada Masyarakat dan terkesan tertutup soal anggaran yang saat ini belum tau keberadaannya” ungkapnya.
Menanggapi ihwal Anggaran BUMDes yang dinahkodai, Hendrik Ketua BUMDes Teleng saat dikonfirmasi belum merespon dan terkesan mengabaikan.
Sementara Juki Kepala Desa Teleng saat mau dikonfirmasi dirinya sedang mengikuti demo akbar bersama Kepala Desa se Indonesia di Jakarta. Saya masih di jakarta mas” tutupnya.
Hingga saat ini, adanya uang BUMDes yang tidak ada alang ujungnya masih menjadi pembahasan hangat di masyarakat Desa Teleng Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. (Red).