Ragam  

Suka Cita Pengrajang Tembakau di Bojonegoro Saat Harga Panen Tinggi

admin
Img 20240801 Wa0031

BOJONEGORO – Musim kemarau adalah berkah tersendiri terhadap petani dan pengrajang tembakau . Tanaman musiman non pangan tersebut sangat tepat pada daerah dengan lahan tadah hujan yang nota bene tanahnya cepat mengering dan tidak tergenangi air. Tanaman tembakau sudah populer sejak nenek moyang yang merupakan bahan baku untuk rokok .

Salah satu Desa penghasil Tembakau di kabupaten Bojonegoro yakni Desa Ngorogunung Kecamatan Bubulan, terlihat beberapa pengrajang Tembakau melakukan aktivitas dengan suka cita , karena saat ini harga panen awal tembakau sangat mahal.

Siswanto salah satu pengrajang tembakau asal Ngorogunung menuturkan, usaha seperti ini sudah di gelutinya selama 10 tahun . Meski pernah bangkrut namun tidak kapok lantaran pernah juga mendapatkan hasil yang cukup lumayan .

Pengrajang Tembakau seperti saya ini bermodalkan nekat , karena tidak punya modal sendiri . Jadi kami membeli daun tembakau dari pinjam uang ke Bank , setelah usai dan laku rajangannya baru kami bayar pinjamannya ” ucapnya,Pada (1/8/24).

Harapan Kami pemerintah Daerah Bojonegoro mau peduli terhadap para pengusaha Tembakau / pengrajang , dengan memberikan modal pinjaman bunga lunak tiap tahunnya agar usaha kami bisa makin lancar , dan usaha seperti ini juga bisa memberikan lapangan pekerjaan tambahan bagi para buruh tani .

Sementara, Parminah (57 ) juga sangat senang bisa bekerja di pengrajang tembakau dengan mendapatkan upah tambahan setelah siang harinya bekerja di ladang orang . Bekerja di malam hari sampai pukul 01.00 Wib dini hari saya lakukan demi mencukupi kebutuhan sehari – hari setelah suami saya meninggal dunia 5 tahun silam .

Meski capek namun apa daya semua kami lakukan untuk menyambung hidup ” tuturnya.

Ternyata APBD Besar , Daerah terkaya nomor dua di Provinsi Jawa Timur ini belum bisa menjangkau untuk kesejahteraan rakyat kecil seperti saya ini . Kami ingin ada bantuan khusus seperti Kambing atau Domba sehingga bisa kami kelola untuk mendapatkan hasil tambahan di sela – sela pekerjaan kami sebagai buruh tani yang tidak menentu ini ” harapnya . ( ag / red ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *