Ragam  

Meski Mendapat Penghargaan di Pemilu 2024, Banyak Kandidat Panwaslucam Tak Lolos Pada Existing 

admin
Img 20240511 Wa0007

BOJONEGORO– Banyak kejanggalan yang terjadi dalam penjaringan calon Pengawas Pemilu / PILKADA 2024 yang di gelar BAWASLU Kabupaten Bojonegoro pada existing yang digelar pada ( 27 / 04 / 2024) , ada sekitar 81 kandidat dan hanya 40 peserta yang lolos dan 41 peserta harus terdegradasi .

Dari penulusuran di lapangan oleh awak media ini pada (11 /05 / 2024) , mendapatkan beberapa keterangan dan tudingan miring dari hasil seleksi tersebut . Salah satu peserta *evaluasi existing Panwaslucam* _yang dinyatakan tidak layak untuk direkrut kembali sebut saja MT_, kepada media ini menuturkan, sejak di SK SBG Panwaslucam saya sudah ikut mengabdi kepada Negara untuk melaksanakan tugas berat mengawal dan mengawasi jalannya Pemilu.Banyak suka maupun duka menjadi seorang petugas pengawas Pemilu , meski sangat berat tetap kami laksanakan sesuai tugas yang di embankan pada pundak kami .

Pada Pemilu 2024 ini kami Alhamdulillah mendapat beberapa penghargaan, namun naas dari berprestasi hingga penghargaan tidak berbanding lurus seperti yang kami harapkan ” keluhnya .

Masih menurut MT, dari beberapa teman seperjuangan Kami di Pemilu 2024, banyak yang rontok dalam existing untuk ikut seleksi Panwascam PILKADA 2024. Kami bisa menerima hasil itu meski juga nyesek terasa masih wajar, tapi pernyataan ketua Bawaslu Bojonegoro disalah satu media yang menyatakan kinerja kami tidak memuaskan sehingga tidak layak untuk direkrut kembali. Yang jelas kami sangat menyayangkan pernyataan ketua Bawaslu tersebut.

Sebenarnya, untuk apa penghargaan maupun prestasi yang kami dapat itu ? Kalau harus di gugurkan dalam seleksi berikutnya , terus kekurangan kami apa , dan berdasarkan apa penilaian untuk lolos sebagai Panwascam . Kami bingung kriteria yang bagaimana yang di cari ? Apa karena tidak ada hubungan kerabat atau ada cawe – cawe dari salah satu kandidat ? Sulit di nalar mas perilaku dari BAWASLU Bojonegoro saat ini.

Bayangkan saja saat ini untuk ikut berbaur kepada masyarakat saja sulit , di kira kami masih sebagai pengawas Pemilu sehingga kalau mereka asyik ngobrol tentang Calon Kandidat Bupati / Gubernur harus terdiam karena kedatangan kami . Harapan Kami kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali pada agenda Pemilu / Pilkada ” tegasnya . ( ag / red ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *