BOJONEGORO – Ketua RT dan RW merupakan garda terdepan pemerintah dalam pelayanan masyarakat. Mereka membantu kepala desa dalam bidang pelayanan dan penyajian data kependudukan yang sangat penting dalam pembangunan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bojonegoro Machmuddin saat acara Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Untuk Ketua RT dan Ketua RW untuk hari kedua, Selasa (6/8/2024) di Pendopo Malowopati Bojonegoro.
“Ketua RT dan RW adalah garda terdepan yang langsung bersinggungan dengan masyarakat,” tegas Machmudin.
Pada Agustus ini, para ketua RT dan RW melakukan musyawarah dusun, sebelum dilakukan Musrenbangdes. Tujuannya agar dalam pengambilan keputusan kepala desa atau camat benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
Sementara itu, dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah menegaskan lagi bahwa pada 2024 ini para ketua RT dan ketua RW akan didaftarkan menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Sebelumnya, para Marbot juga sudah didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Fungsinya jika ada yang meninggal dunia, maka ada uang duka Rp. 42 juta dan jika meninggal dalam keadaan kerja, maka dua anaknya disekolahkan hingga ke perguruan tinggi.
“Ada sejumlah 9.835 orang ketua RT dan ketua RW ini baru mau didaftarkan, agar dapat kartu BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Untuk hari kedua ini, dihadirkan narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker). Pembinaan pagi ini diikuti ketua RT dan RW dari Kecamatan Sumberrejo sebanyak 513 orang, Margomulyo sebanyak 148 orang dan dari Kedewan sebanyak 87 orang.
Pada hari ini, juga diserahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan yang diserahkan secara simbolis kepada ahli waris dari Bapak Ngadenan Desa Kayulemah Kecamatan Sumberrejo senilai Rp. 42 juta. (*).