Ragam  

APBD Bojonegoro Tinggi, Potret Kemiskinan Masih Belum Tuntas 

admin
Img 20230923 Wa0032

BOJONEGORO- Potret kehidupan masyarakat miskin di salah satu Kabupaten tertinggi  APBD di Jawa Timur , bahkan mencapai tingkatan nomor dua teratas dengan mencapai 7 Triliun lebih , namun di bumi yang gemah ripah masih di jumpai warganya di bawah garis kemiskinan .

Seperti, pasangan suami istri yang sudah lanjut usia , Parmo usia 82 tahun dan istrinya Kasni 76 tahun , hidup di bawah garis kemiskinan dan tanpa minim tersentuh bantuan dari Pemerintah baik pusat maupun Daerah .

Ketika Awak Media ini berkunjung di rumahnya , Rt 10 Rw 03 di dusun Grogolan desa Ngunut Kecamatan Dander , ( 23 / 09 / 2023 ).Pasutri tua tanpa anak  ini mengeluh , dengan kondisi kesehatan yang mulai berkurang karena faktor usia ,ditambah lagi dengan penghasilan yang kurang cukup karena hanya sebagai penjual kopi di rumah . Untuk melakukan aktifitas di luar rumah juga tidak bisa akibat keterbatasan fisik dan  kesehatan .

Menilik rumah yang terbuat dari kayu dan berdinding papan ” sebetan ” dengan tidak tertata rapi ( asal pasang ) Pasutri tua ini mudah terkena penyakit akibat masuknya angin yang terlalu kencang kedalam rumah karena banyaknya  lubang  pada dinding rumahnya.

Rumah berukuran 4 X 6 meter ini berlantaikan tanah dan belum punya aliran listrik sendiri untuk penerangan rumahnya dan harus minta aliran dari tetangga sebelah.

Melihat Kabupaten Bojonegoro pada masa pemerintahan Bupati Anna Mu ‘awanah dengan jor – joran membangun infrastruktur jalan  bahkan uang APBD nya juga sempat di hibahkan ke Kabupaten tetangga , namun ada yang tersisihkan yaitu mengentas kemiskinan warganya . Ironis memang , pada penghujung akhir jabatannya kali ini , slogan yang pernah menjadi Jargonnya ” Ngopeni , Ngayemi dan Ngayomi ” tak kunjung terealisasi.

Kepala Desa Ngunut Suwarno kepada media ini menuturkan , bahwa masih banyak warganya yang hidup di bawah rata – rata .semua sudah pernah di ajukan bantuan , namun belum sepenuhnya mendapatkan bantuan seutuhnya.

Bahkan Pemerintahan Desa sendiri di buat bingung oleh pihak – pihak terkait karena setiap data yang di ajukan tidak turun , namun masih saja data yang lama yang mendapatkan bantuan meski tingkat kehidupannya sudah lebih layak” tutur Kades.

Bahkan setiap ada rezeki lebih , saya pastikan untuk berbagi kepada warga saya yang tergolong kurang mampu . Saya sebagai kepala desa Ngunut berharap kepada  Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk senantiasa meneliti setiap usulan dari desa sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di tingkat bawah , Dengan banyaknya pendamping desa , mestinya bisa memverifikasi kenyataan dan keadaan yang ada serta di barengi kinerja yang bagus sehingga bisa maksimal dalam pengelolaan data .

Semoga dengan adanya Pejabat yang baru di Bojonegoro ini keadaan semakin berubah ” harapnya . ( Ag / red ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *