BOJONEGORO – Sulitnya pupuk bersubsidi saat memasuki masa tanam kedua (MT 2) diakui oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro, Hal ini membuat Bupati Bojonegoro Setyo Wahono merespon cepat dan memberikan langkah cepat yakni melakukan upaya dengah cara mengirimkan surat penambahan kuota pupuk bersubsidi kepada Menteri Pertanian dan ID Food serta Pupuk Indonesia.
Namun, hal tersebut rupanya masih belum bisa memberikan kepastian atas keresaan petani yang saat ini sedang memasuki masa tanam kedua (MT2). Mengingat, permintaan tambahan kuota pupuk bersubsidi hingga saat ini belum ada balasan dari Kementerian Pertanian.
Perihal tersebut disampaikan Nurul Azizah Wakil Bupati Bojonegoro saat menghadiri acara kegiatan Halal bi Halal Forum Sekdes di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bojonegoro, Pada Sabtu (19/5/25).
Nurul Azizah mengatakan, bahwa faktor keresahan petani saat ini memang ada tiga , yakni , air , pupuk dan harga panen padi, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro akan melakukan berbagai inovasi termasuk dalam hal segi perlakuan air ada mekanisme yang akan kita lakukan seperti penghematan air dan normalisasi ” tuturnya.
Untuk pupuk bersubsidi, saat ini Bupati Bojonegoro sudah mengirimkan surat kepada menteri pertanian, Id food dan Pupuk Indonesia untuk meminta kuota tambahan, namun hingga saat ini masih menunggu balasan surat yang kami kirimkan” tambahnya.
Nurul Azizah menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik bagi petani, karena dengan pupuk organik bisa memberikan dampak positif bagi tanah dan para petani jangan selalu bergantung pada pupuk kimia. Kedepan, kami Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga akan memberikan kesempatan kepada petani milenial dengan karya dan inovasi pertanian” tutupnya.
Sementara, Sri Wahyuni Wakil DPRD Jawa Timur dari Fraksi Demokrat akan selalu bersinergi dan kolaborasi dengan Pemkab Bojonegoro dalam melaksanakan kegiatan termasuk dalam program pengentasan kemiskinan, Kami akan mendukung baik segi pertanian dan lainnya demi mewujudkan Kabupaten Bojonegoro makmur dan membanggakan” tuturnya.(*).
