BOJONEGORO – Kondisi Air waduk pacal Kabupaten Bojonegoro saat ini masih belum berkurang yang signifikan, hal ini dikarenakan adanya sumbatan pada pintu bendungan waduk yang masih terus dilakukan dredging agar bisa melakukan pelayanan air pada petani.
Namun kondisi saat ini, para petani pengguna air wilayah pacal kanan dan kiri sudah tidak lagi membutuhkan air yang cukup banyak seperti beberapa bulan kemarin saat tanaman padinya membutuhkan layanan, Sehingga ada kemungkinan besar petani pengguna air wilayah pacal kanan dan kiri nekad tanam padi ketiga.
Banyak tanaman padi yang gagal panen diwilayah Pacal kanan atau kurang maksimal hasilnya, dikarenakan, pada saat kebutuhan air yang cukup besar saat itu ada trouble di wadul pacal, pelayanan air hanya tercover dari waduk Gongseng sehingga para petani pengguna air masih banyak yang kecewa dengan layanan air yang dilakukan oleh UPT PSDA WS Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro.
Tohari salah satu petani pengguna air wilayah pacal kanan saat ditemui mengungkapkan, hasil panen saat ini sangat merosot, hal ini dikarenakan saat padi sedang mengandung ( brobot Jawa red) pelayanan air terlambat dan hasil panen padi kali ini anjlok alias bangkrut.
Ada yang panen tapi hasilnya merosot ada juga yang tidak bawa pulang sama sekali ” ucapnya.Pada (10/7/24).
Sementara Kasi OP UPT PSDA WS Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro Teguh Prasetyo saat dikonfirmasi perihal kondisi waduk pacal, untuk saat ini kondisi waduk pacal masih proses dredging dan kondisi tampungan pada pukul 06.30 WIB masih diangka 9.375.859 M3 ” tuturnya pada (11/7/24).
Disinggung soal adanya para petani pengguna air yang nekad tanam padi ketiga (MT 3) pihaknya tetap menyarankan untuk melakukan polowijo, namun tidak bisa dipungkiri pasti ada petani yang masih nekad tanam padi ketiga ” tutupnya.(Red).