BOJONEGORO- Pasca pelaksanaan ujian penjaringan Perangkat Desa Tapelan, Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, Puluhan warga Dusun Sambigerang mendatangi Kantor DPMD ( Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ) Kabupaten Bojonegoro, kedatangan warga tersebut menuntut agar proses pelaksana seleksi ujian Perangkat Desa Tapelan dibatalkan, Kamis ( 9/11/2023.)
Puluhan warga tidak puas terhadap kinerja panitia penjaringan Perangkat Desa Tapelan, didepan kantor DPMD Bojonegoro warga menyampaikan aspirasi penolakan terhadap hasil formasi Kasun (Kepala Dusun) Sambigerang yang terisi calon dari luar wilayah.
Dalam aksi tersebut, puluhan warga Dusun Sambigerang nampak membentangkan puluhan poster yang bertuliskan tentang dugaan kecurangan dan ketidaknetralan panitia dalam ujian Perades Tapelan.
“Warga Dusun Sambigerang sebagai desa adat menolak warga dari luar untuk menjadi kepala dusun,” ucap Ahmad, salah satu tokoh pemuda Dusun Sambigerang kepada awak media.
Selain itu, Ahmad menyampaikan bahwa secara global warga juga menolak hasil ujian pengisian Perangkat Desa karena terindikasi adanya skenario jahat dari Kepala Desa.
“Untuk itu kita hadir di DPMD, supaya aspirasi masyarakat bisa ditampung dan menggagalkan pelantikan hasil ujian yang kemarin. Kami akan terus menggelar demo sampai tuntutan kami terselesaikan, bahkan kami juga berencana akan menempuh jalur hukum,” terangnya.
Perwakilan masyarakat yang menggelar unjuk rasa hari ini ditemui oleh staf DPMD untuk berdiskusi terkait polemik yang ada. Dihadapan puluhan warga pihak DPMD dan pihak Kecamatan berjanji akan segera mengkaji ulang permasalahan yang ada.
Hingga berita ini ditayangkan pihak Panitia Penjaringan Perangkat Desa Tapelan belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut, soal ketidak puasan hasil ujian Perangkat Desa. (Red).
