Ini Cara Petani di Ngraho, Bojonegoro Kendalikan Hama Tikus, Kreatif dan Efisien 

admin
Oplus 16908288
Oplus_16908288

BOJONEGORO, – Serangan hama tikus kerap menjadi momok bagi para petani. Di Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, para petani kini menemukan cara kreatif sekaligus efektif untuk mengendalikan populasi tikus. Yakni dengan memasang jaring perangkap di lahan persawahan.

Metode ini terbilang sederhana. Caranya, jaring dipasang di jalur pergerakan tikus, kemudian dilapisi dengan bahan khusus seperti oli gardan atau serbuk racun tikus. Saat tikus menabrak jaring, tubuhnya akan terkena bahan yang membuatnya tidak bertahan lama. Cara ini dinilai lebih efisien dibanding sekadar mengandalkan racun atau berburu tikus secara manual. Pemasangan jaring ini lebih efektif dilakukan pasca tanam.

“Kalau hanya pakai racun, seringkali tidak efektif. Dengan jaring, tikus bisa langsung terperangkap dan petani lebih mudah mengendalikan jumlahnya,” ungkap salah satu penyuluh pertanian lapangan (PPL) Ngraho, Muhammad Minan.

Selain jaring, menurut dia, para petani Ngraho juga melakukan langkah pendukung lain, seperti pengumpanan dengan racun tikus (petrokum) hingga membongkar sarang-sarang tikus di sekitar persawahan. Meski melelahkan, upaya ini dianggap penting demi menyelamatkan hasil panen.

Oleh karena itu, inovasi sederhana seperti pemasangan jaring menjadi bentuk kearifan lokal yang lahir dari kebutuhan sekaligus kreativitas petani. “Kalau panen gagal, keluarga ikut susah. Makanya kami berusaha berbagai cara, asal sawah tetap bisa menghasilkan,” tambahnya.

Upaya kolektif ini juga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih hidup di pedesaan. Petani saling membantu dalam pemasangan jaring maupun perburuan tikus. Harapannya, cara ini bisa menekan kerugian sekaligus meningkatkan produktivitas padi di Kecamatan Ngraho.(*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *